Kamis, 19 Februari 2015

Tradisi Mepe Kasur, Ritual Tolak Bala Masyarakat Using Banyuwangi

SURYA Online, BANYUWANGI -Pemandangan unik terlihat di desa adat suku using di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi pada setiap awal bulan dzulhijjah.
Warga Kemiren terlihat bersama-sama mengeluarkan dan menjemur kasur di depan rumah masing-masing.
Seperti pada Kamis (25/9/2014) siang. Di sepanjang jalan utama yang membelah desa, dapat terlihat puluhan kasur yang dijemur di depan rumah warga.
Yang unik, dalam tradisi mepe kasur pada masyarakat Using, Banyuwangi ini kasur-kasur tersebut mempunyai warna seragam, yakni berwarna hitam pada bagian atas dan bawah dan  merah pada setiap pinggirnya.
Adi Purwadi, Ketua Masyarakat Adat Desa Kemiren mengatakan, warna hitam dan merah punyai arti tersendiri.
Masyarakat Kemiren percaya hitam merupakan warna untuk menolak bala, sedangkan abang atau merah adalah simbol dari keabadian rumah tangga.
"Karena itu, setiap pasangan pengantin baru harus mempunyai kasur ini. Harapannya tentu terhindar dari hal buruk dan pernikahan mereka selalu diberi kebahagian," kata Purwadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar